Sabtu, 17 September 2011

Iseng Belaka


Berawal dari cerita yang ku baca disebuah buku milik Raditya Dika, “Marmut Merah Jambu”, ada satu bab yang berkisah tentang seseorang yang jatuh cinta secara diam-diam. Walau buku-buku Raditya Dika sarat akan komedi, tapi dibuku yang satu itu, terasa berbeda, komedi yang diperhalus ditambah pengalaman tentang keluguan dalam dunia cinta. Hmmmm jadinya yang tadinya mau ketawa ngakak malah hening sejenak dan mungkin ada yang berkata dalam hati ; “gila cerita ini gue banget”. Mungkin bukan Cuma aku yang merasa seperti itu, tapi banyak pembaca lainnya yang merasa kisah itu pernah dialami sendiri. Beberapa kalimat berikut aku ambil dari buku tersebut :

Orang yang jatuh cinta diam-diam tahu dengan detail semua informasi orang yang dia taksir. Orang yang jatuh cinta diam-diam memenuhi catatannya dengan perasaan hati yang tidak tersampaikan. Orang yang jatuh cinta diam-diam harus bisa melanjutkan hidupnya dalam keheningan. Pada akhirnya orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan, setelah capek berharap. Pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh mulai dari kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang sesungguhnya kita tidak butuhkan. Dan sebenarnya yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, -Jatuh cinta sendirian-“

Source : “Marmut Merah Jambu” Oleh Raditya Dika.

cinta diam-diam

Terkadang kita bertanya-tanya, kenapa sih masih ada orang yang jatuh cinta diam-diam?

Mungkin karena mereka takut mendapati kenyataan bahwa cinta mereka ditolak jika mereka menyatakannya, atau mereka merasa minder dengan penampilannya yang mereka pikir sangat jauh berbeda dengan orang yang dicintainya. Terkadang status sosial, penampilan fisik serta pergaulan menjadi alasan semakin banyaknya orang yang jatuh cinta diam-diam. Intinya adalah orang yang jatuh cinta diam-diam takut “kecewa” cintanya tidak terbalas.

Lalu siapa yang patut dipersalahkan dengan adanya kasus jatuh cinta diam-diam ini?

Pagi ini aku mencoba membuka akun facebook-ku, mataku tertuju pada sebuah gambar di halaman “home”. Hey itu sampul buku marmut merah jambu, bukan…bukan itu yang membuat aku kaget, tapi orang yang memakai sampul buku itu sebagai foto profilnya yang membuat aku agak terkejut. Hmmm dia membaca buku yang sama dengan yang aku baca dan aku posting di akunku minggu lalu. Disini aku bukan ingin bercerita siapa si-dia, dan kenapa aku terkejut melihat kejadian itu. Tapi karena aku tertarik pada sebuah kalimat yang dia jadikan status sehari sebelumnya, yang berisikan :

Aku mencintaimu seperti sebuah hadiah ulang tahun.

Terbungkus rapi terlilit pita mungil.

Tetapi tanggalnya tidak diketahui.

Sehingga kado itu tersimpan saja di pojok gelap lemari.

Dingin dan bisu.

Aku mencintaimu seperti berjuta kata yang tak terucapkan.

Disampaikan dengan bahasa diam bersisian.

Memikirkan kata yang terbaik untuk dinyatakan tetapi tak pernah ditemukan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar