Sewaktu aku menulis puisi ini yang terbesit dalam pikiran hanya, kamu&handphone yang tak kunjung getar. Ketika aku menulis puisi ini hanya merupakan keisengan dihari jumat sore. Saat aku menulis ini rumah terasa hampa, apalagi aku hanya berada di kamarku sendirian. Ditemani handphone dengan icon batre merah di layarnya dan sebuah alat menulis aku persembahkan coretan HVS ini di balik layar maya.
"Tanpa Judul"
Satu detik terlampau
Satu menit menunggu
Biru, lembab karena basah
Basah karena resah
Dan resah karena lelah
Putih, terus menguncup
Dan tak kunjung hidup
Tak menyentuh yang terdalam
Hanya mau terdiam
Lalu galau ketika
Merah menyala dan
Mematikan semua yang ada
Aku galau, menanti
Sebuah jawaban yang mengambang.
Jum'at, 2 Desember 2011.
Febiola Citra's deepest mind
"Tanpa Judul"
Satu detik terlampau
Satu menit menunggu
Biru, lembab karena basah
Basah karena resah
Dan resah karena lelah
Putih, terus menguncup
Dan tak kunjung hidup
Tak menyentuh yang terdalam
Hanya mau terdiam
Lalu galau ketika
Merah menyala dan
Mematikan semua yang ada
Aku galau, menanti
Sebuah jawaban yang mengambang.
Jum'at, 2 Desember 2011.
Febiola Citra's deepest mind
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar