Hari ini, saya mau melupakan alasan-alasan itu. Saya hanya ingin mengenang perasaan yang ditimbulkan ketika sekedar menulis. Sebuah perasaan yang begitu berharga ketika kita bisa ikut tertawa dan menangis, dan sakit hati di dalamnya. Ada masa-masa ketika saya membaca tulisan sendiri lantas merasa itu adalah mahakarya personal, hanya karena apa yang sedang saya rasakan saat itu begitu jujur tertuang dalam tulisan tersebut. Dan ketika suatu hari nanti dibaca kembali, emosi ini masih saja ikut terbawa, bahkan bisa membuat kembali menangis.
Harus diakui, akhir-akhir ini, saya mulai kehilangan momen berharga tersebut. Alasannya cukup sederhana, karena banyaknya proyek tulisan sampingan. Menulis menjadi sesuatu yang monoton karena ide-ide idealis semakin terkubur, dijadikan prioritas yang entah ke berapa.
Memikirkan semua itu, timbul rasa galau, pikiran-pikiran mulai berkecamuk, memikirkan itu keitu saja. Kerinduan akan menulis dengan penuh emosi dan kembali ke masa labil begitu melekat kuat, dimana saya bisa berjalan-jalan dan begitu leluasa menjelajahi sebuah ruang tidak berbatas, hati. Keinginan ini begitu meluap-luap. Berbagai tema mulai meledak-ledak. Bahagia. Sedih. Kehilangan. Ketidak-pastian.
I have to get out from here. I have to.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar