nyaris sama

Ini nyaris sempurna. Setelah kepergianmu itu, aku menemukan seseorang sepertimu. Gaya dia berbicara, cara dia berpakaian, postur tubuhnya, semuanya sepertimu.

Jangan lupa, cara dia memperlakukanku pun sama sepertimu. Dia akan berlama-lama mendengarku bercerita, membelai rambut panjangku dan kemudian kalau aku menangis, dia akan berkata dengan suara baritonnya, “Semua akan baik-baik saja.” Ya. Sepertimu. Menenangkanku, menghangatkanku.

Aku juga suka berlama-lama bersandar di dada bidangnya. Oya, bahkan parfumnya sepertimu. Lembut, tapi tidak mengurangi sisi maskulinnya. Ya, tentu saja aku betah berlama-lama menyandarkan kepalaku di sana. Aku suka wangi, terutama wangimu. Dan dia memiliki wangi itu. Sepertimu.


Dia juga tidak keberatan dengan kegemaranku menonton film, atau sekadar jalan jalan sebentar. Dia menemaniku dengan sabar. Pada intinya sederhana.

Kamu lihat kan, semuanya nyaris sempurna.

Hanya satu yang mengganggu.

Kata ‘seperti’ yang terletak sebelum kata ‘mu’. Di sana. Di sana letak permasalahannya yang membuat segala sesuatu hanya sebatas nyaris. Ya, nyaris. Tapi, tidak pernah sempurna.

Bagaimanapun juga seseorang ‘sepertimu’ artinya tetap bukan ‘kamu’.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar